Pengertian Bandarmologi Dan Cara Kerjanya!

Saham merupakan instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan dalam jangka panjang. Meski demikian, dalam perjalanannya cara orang menganalisis sebuah saham untuk mendapatkan keuntungan terus berkembang. Banyak orang yang menciptakan gaya analisisnya sendiri, salah satu yang banyak digemari adalah bandarmologi.

Apa itu bandarmologi, kenapa kita perlu mempelajari analisis ini, dan bagaiaman cara kerjanya? Mari kita pelajari selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Pengertian Bandarmologi

Bandarmologi berasal dari 2 kata, yaitu :

  • Bandar = Seseorang atau institusi yang mempunyai kapasitas serta dana yang besar untuk menaikkan atau menurunkan harga saham itu sendiri sesuai dengan kepentingan yang dimaksud
  • Mologi atau Mology = Ilmu pengetahuan

Jadi, jika keduanya digabungkan berarti bandarmologi adalah ilmu pengetahuan yang membahas pergerakan bandar dalam menaikkan atau menurunkan harga saham.

Tujuan Mempelajari Bandarmologi

Sebelum memahami tujuan mempelajari bandarmologi ada baiknya bagi kita untuk memahami alasan dibalik naik turunnya harga saham oleh bandar. Tentunya, bandar menggerakkan harga saham karena memiliki kepentingannya sendiri.

Umumnya, semua orang yang terlibat dalam pasar modal mempunyai kepentingan, yaitu berupa keuntungan yang didapat dari transaksi saham itu sendiri ataupun keuntungan lainnya. Contohnya, reksa dana perlu menaikkan jumlah AUM (Asset Under Management) yang dikelolanya. Kemudian, asuransi juga memerlukan dana untuk operasionalnya. Lalu, emiten pun punya kepentingan untuk menjaga harga saham bergerak tidak jauh dan sesuai dengan fundamental perusahaannya. Akhirnya, jika institusi-institusi ini tidak bekerjasama untuk membandari suatu saham maka akan sangat menyusahkan bagi mereka untuk menghadapi berbagai pihak lain yang juga bertransaksi di pasar modal.

Oleh karena itu, tujuan dari mempelajari bandarmologi ini adalah agar kita bisa mengikuti aksi yang dilakukan bandar. Sehingga, kita mempunyai jalan pintas untuk memperoleh keuntungan dari transaksi saham.

Kamu ingin menjadi trader handal yang mampu menghasilkan profit konsisten dan maksimal? Pelajari selengkapnya di Cuanderful Trading Mastery sekarang!

Cara Kerja Bandar

Berikut merupakan beberapa fase dalam kegiatan bandar, yaitu :

1. Akumulasi

Akumulasi adalah proses pengumpulan barang yang dilakukan bandar yang mempunyai dana besar dari ritel yang mempunyai dana terbatas. Tentunya, tujuan dari fase ini adalah untuk mengoleksi barang sebanyak-banyaknya dan semurah-murahnya (di bawah harga ritel) agar kemudian bisa menguasai sebagian besar supply yang ada sehingga bisa dengan mudah menggerakkan harga saham.

Pada fase ini, harga saham tidak selalu naik bahkan cenderung sideways dan downtrend. Hal ini karena bandar juga tidak mau aksinya terdengar dan kelihatan oleh ritel. Tetapi, kadang ada juga akumulasi yang disertai dengan adanya kenaikan harga.

2. Mark Up

Mark up adalah aksi yang terjadi ketika saham sudah berada dalam posisi uptrendnya. Pada fase ini bandar tidak seagresif pada fase akumulasi dalam pengumpulan barangnya. Biasanya, di fase ini juga terdapat kenaikan harga meski tidak disertai oleh akumulasi yang besar atau bisa juga diikuti oleh distribusi dari bandarnya.

Selanjutnya, pada saat trend naik mark up dilakukan untuk mengakhiri fase akumulasi dan masuk ke fase distribusi saham. Sedangkan dalam trend turun, mark up dilakukan untuk menjaga minat beli ritel sekaligus agar bandar dapat melepas saham yang dimilikinya.

3. Distribusi

Distribusi adalah fase penjualan barang yang dimiliki oleh bandar kepada ritel. Aksi ini bertujuan untuk profit taking oleh bandar. Biasanya, aksi ini dilakukan ketika saham yang bersangkutan berada pada fase euphoria.

Fase euphoria ini adalah saat dimana semua investor optimis dan berbagai berita baik mengenai saham ini telah muncul dan beredar. Contohnya, laporan keuangan yang hasilnya melonjak beberapa kali lipat dari periode sebelumnya, kerja sama dengan berbagai pihak, dan aksi korporasi yang dilakukan perusahaan seperti stock split, pembagian deviden, dll.

Oleh karena itu, sebagai investor ataupun trader kita tidak boleh 100% percaya terhadap rumor yang terjadi dan harus memastikan terlebih dahulu menggunakan data.

4. Mark Down

Mark down adalah fase dimana harga saham turun dan tidak disertai dengan distribusi yang masif oleh bandar. Hal ini bertujuan agar bandar tetap mengoleksi barang di harga bawah. Aksi ini juga dapat dikatakan dengan adanya penurunan harga disertai akumulasi.

Fase mark down bisa jadi merupakan indikasi akan berakhirnya downtrend sebuah saham. Sementara jika dalam uptrend, mark down juga dilakukan untuk mengusir investor ritel sambil mengakumulasi saham lebih banyak agar nantinya dapat dinaikkan lagi harga sahamnya alias koreksi sehat saja.

Itulah pengertian dan tujuan bandarmologi serta bagaimana cara kerja bandar yang perlu kamu ketahui sebagai pelaku pasar saham agar dapat mengatur strategi guna memperoleh keuntungan dari aksi yang dilakukan oleh bandar.


Disclaimer : Segala informasi yang terdapat dalam artikel ini semata untuk tujuan edukasi dan tambahan referensi, bukan untuk tujuan rekomendasi terkait keputusan investasi maupun trading serta keuangan apapun. Setiap keputusan investasi maupun trading merupakan tanggung jawab masing – masing individu karena tujuan investasi maupun trading dan profil risiko perorangan akan berbeda satu sama lain.

Informasi Tambahan :

  • Dapatkan update seputar pasar saham gratis di channel telegram dengan klik link disini!
  • Untuk kamu yang ingin menjadi trader mandiri, ikuti kelas trading dengan klik link disini!
  • Untuk kamu yang ingin menjadi investor mandiri, ikuti kelas investing dengan klik link disini!
  • Untuk kamu yang ingin tau saham pilihan tim Cuanderful untuk trading dan investing bisa ikuti membership Cuanderful+ dengan klik link disini!

2022 © Cuanderful Indonesia

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *