Kenapa Harga Saham Naik Turun?

Instrumen investasi dapat dibagi berdasarkan profil risikonya. Deposito, reksadana, dan equity crowdfunding merupakan jenis instrumen yang memiliki risiko rendah. Sedangkan saham meskipun menjanjikan keuntungan yang cukup besar dalam jangka panjang tetapi memiliki risiko yang cukup tinggi dalam jangka pendek karena fluktuasinya. Tetapi, apakah penyebab harga saham naik turun?

Secara garis besar, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan harga saham naik turun yaitu faktor internal dan eksternal perusahaan. Apa sajakah faktor tersebut? Mari kita simak pada artikel berikut!

1. Faktor Internal

a. Faktor Fundamental Perusahaan

Sebenarnya, ketika kita membeli saham berarti kita telah membeli sebuah perusahaan. Tentunya, semakin baik kinerja perusahaan maka semakin yakin pula kita berinvestasi pada perusahaan tersebut dan sebaliknya. Inilah yang dinamakan dengan faktor fundamental perusahaan.

Perusahaan yang memiliki kinerja bisnis yang baik dimana pendapatan dan labanya konsisten naik setiap tahunnya merupakan incaran banyak orang dan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut naik.

Begitu pula sebaliknya untuk perusahaan yang memiliki fundamental jelek, siapa yang mau menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut dalam jangka panjang? Tentu tidak ada, pada akhirnya para investor akan mencoba menjual saham perusahaan tersebut dan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut turun.

Begitulah bagaimana harga saham naik turun disebabkan oleh faktor fundamental perusahaan.

b. Faktor Aksi Korporasi Perusahaan

Aksi korporasi perusahaan merupakan tindakan yang diambil oleh suatu perusahaan yang berdampak langsung terhadap para pemegang sahamnya. Kenapa hal ini dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham? karena aksi korporasi ini memiliki berbagai jenis dari yang baik hingga yang buruk.

Tentunya, aksi korporasi yang baik akan membuat para investor semakin yakin untuk menginvestasikan uangnya pada perusahaan tersebut seperti pembagian dividen hingga stock split. Hal ini tentunya akan membuat harga saham naik.

Sebaliknya, aksi korporasi yang buruk tentunya akan membuat para investor untuk berpikir ulang menginvestasikan uangnya pada perusahaan tersebut misalnya delisting. Tentunya, hal ini akan berpotensi membuat para investor untuk memindahkan uangnya ke perusahaan yang lebih bagus untuk meminimalisir kerugian. Hal ini tentunya akan membuat harga saham perusahaan tersebut turun.

Begitulah bagaimana harga saham naik turun disebabkan oleh faktor aksi korporasi perusahaan.

Kamu ingin menjadi investor handal yang mampu menghasilkan keuntungan maksimal secara aman dan nyaman? Pelajari selengkapnya di Cuanderful Investing Class sekarang!

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Makro Ekonomi

Faktor makro ekonomi yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham seperti kebijakan pemerintah, perubahan nilai tukar mata uang, naik turunnya suku bunga, hingga konflik yang menimpa suatu negara.

Bagaimana suatu kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham misalnya kebijakan pemerintah Indonesia untuk menaikkan tarif cukai rokok membuat sejumlah emiten rokok mengalami penurunan harga saham.

Contoh lainnya lagi bagaimana makro ekonomi mampu mempengaruhi fluktuasi harga saham akibat konflik yang menimpa suatu negara seperti konflik Rusia-Ukraina yang terjadi pada tahun 2022. Sejumlah saham komoditas tanah air mengalami kenaikan harga saham akibat kekurangan pasokan komoditas yang disebabkan karena konflik tersebut.

Kenaikan suku bunga bank juga turut mempengaruhi fluktuasi harga saham. Contohnya, ketika suku bunga naik, harga saham yang diperdagangkan akan cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena kebanyakan investor akan mengalihkan investasinya ke instrumen perbankan lainnya untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi.

b. Faktor Sentimen Pasar

Salah satu pembentuk sentimen pasar bisa jadi berasal dari berita atau rumor yang beredar. Tanpa kejelasan sumber dan validasi, hal tersebut lantas dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang memiliki dana dan media untuk memanipulasi kondisi tersebut. Hasilnya adalah pihak yang mampu memanipulasi pasar mampu menggerakan harga saham untuk naik atau turun. Meskipun hal ini tidak bertahan lama, tentunya tetap akan menimbulkan kepanikan di pasar saham yang akan membawa kita kepada hukum penawaran dan permintaan.

Inilah bagaimana faktor sentimen pasar mampu membuat harga saham naik turun. Oleh karena itu, sebagai investor kita dituntut untuk tidak terpicu oleh emosi dan melupakan analisa secara rasional ketika mengambil sebuah keputusan investasi.


Disclaimer : Segala informasi yang terdapat dalam artikel ini semata untuk tujuan edukasi dan tambahan referensi, bukan untuk tujuan rekomendasi terkait keputusan investasi maupun trading serta keuangan apapun. Setiap keputusan investasi maupun trading merupakan tanggung jawab masing – masing individu karena tujuan investasi maupun trading dan profil risiko perorangan akan berbeda satu sama lain.

Informasi Tambahan :

  • Dapatkan update seputar pasar saham gratis di channel telegram dengan klik link disini!
  • Untuk kamu yang ingin menjadi trader mandiri, ikuti kelas trading dengan klik link disini!
  • Untuk kamu yang ingin menjadi investor mandiri, ikuti kelas investing dengan klik link disini!
  • Untuk kamu yang ingin tau saham pilihan tim Cuanderful untuk trading dan investing bisa ikuti membership Cuanderful+ dengan klik link disini!

2022 © Cuanderful Indonesia

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *